Kamis, 13 Desember 2012

Tata Cara Shalat Dhuha Dan Bacaannya

  1. Berniat untuk melaksanakan shalat Dhuha setiap 2 rakaat 1 salam. Seperti biasa bahwa niat itu tidak harus dilafazkan, karena niat sudah dianggap cukup meski hanya di dalam hati.
    • Niat shalat dhuha: Usholli sunnatadh-dhuha rok’ataini lillahi ta’alaa
  2. Membaca surah al fatihah
  3. Membaca surah asy-syams (QS:91) pada rakaat pertama, atau cukup dengan membaca surah al kafirun (QS:109) jika tidak hafal surah asy-syams itu.
  4. Membaca surah adh-dhuha (QS:93) pada rakaat kedua, atau cukup dengan membaca surah al ikhlas (QS:112) jika tidak hafal surah adh-dhuha.
  5. Rukuk, iktidal, sujud, duduk dua sujud, tasyahud dan salam adalah sama sebagaimana tata cara pelaksanaan shalat fardhu.
Menutup shalat Dhuha dengan berdoa. berdoa adalah kebiasaan yang sangat baik dan dianjurkan sebagai tanda penghambaan kita kepada ALLAH SWT.

Adapun surah-surah yang dibaca itu tidak ada hadits yang mengaturnya melainkan sekedar ijtihad belaka, kecuali membaca surah al kafirun dan surah al ikhlas adalah sunnah Rasulullah saw, tetapi bukan untuk shalat Dhuha, melainkan shalat Fajar. Kita tidak dibatasi membaca surah yang manapun yang kita sukai, karena semua Al-Qur’an adalah kebaikan.

Doa pun tidak dibatasi, kita boleh berdoa apa saja asalkan bukan doa untuk keburukan. Doa yang terkenal dalam Mazhab Syafi’i. Selain doa itu kita boleh membaca doa yang kita sukai. Namun karena ada aturan mazhab, maka hendaklah kita jangan melupakan agar memulai doa itu dengan menyebut nama ALLAH SWT, memuji syukur kepada-NYA dan kemudian bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Doa Setelah Shalat Dhuha
  1. Allaahumma Innadh-Dhuhaa ‘Adhuhaa ‘UkaWal Bahaa ‘Abahaa ‘Uka
  2. Wal Jamaala Jamaaluka
  3. Wal Quwwata Quwwatuka
  4. Wal Qudrata Qudratuka
  5. Wal ‘Ishmata ‘Ishmatuka
  6. Allaahumma In Kaana Rizqii Fis-Samaa ‘I Fa Anzilhu
  7. Wa In Kaana Fil Ardi Fa Akhrijhu
  8. Wa In Kaana Mu’assaran Fa Yassirhu
  9. Wa In Kaana Haraaman Fathahhirhu
  10. Wa In Kaana Ba’iidan Fa Qarribhu
  11. Bihaqqi Dhuhaa ‘Ika, Wa Bahaa ‘Ika,
  12. Wa Jamaalika, Wa Quwwatika, Wa Qudratika
  13. Aatinii Maa ‘Ataita ‘Ibaadakash-Shaalihiin
Artinya:
  1. “Wahai ALLAH, bahwasanya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-MU
  2. dan kecantikan adalah kecantikan-MU
  3. dan keindahan adalah keindahan-MU
  4. dan kekuatan adalah kekuatan-MU
  5. dan kekuasaan adalah kekuasaan-MU
  6. dan perlindungan itu adalah perlindungan-MU.
  7. Wahai ALLAH, jikalau rejekiku masih diatas langit, maka turunkanlah
  8. Dan jikalau ada didalam bumi maka keluarkanlah
  9. dan jikalau sukar maka mudahkanlah
  10. dan jika haram maka sucikanlah
  11. dan jikalau masih jauh maka dekatkanlah
  12. dengan berkat waktu Dhuha, keagungan,
  13. keindahan, kekuatan dan kekuasaan-MU.
  14. Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambamu yang shaleh.

Berdosa Dan Gak Beriman, Kok Malah Kaya?

Hugh Hefner - Pemilik Majalah Dewasa Playboy

Tausiah Ustad Yusuf Mansur : Banyak Kita yang heran melihat orang yang bergelimang dalam kemaksiatan kepada Allah SWT malah dibukakan pintu rezeki seluas-luasnya serta dimudahkan segala urusan hidupnya. Boleh jadi Allah SWT memberikan kekayaan dalam rangka istidroj, yaitu agar semakin membuat seseorang terlena dalam maksiat dan kekufuran. Artinya disebabkan maksiat atau kesyirikan yang ia perbuat

Allah SWT beri ia kekayaan, akhirnya ia pun semakin larut dalam kekayaan tersebut dan membuat ia semakin kufur pada Allah SWT. Ia memang pantas diberi kekayaan, namun karena ia adalah orang yang durhaka. Kekayaan ini diberikan hanya untuk membuat ia semakin terlena dan bukan karena dirinya mulia

Allah SWT Berfirman artinya:
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua PINTU-PINTU KESENANGAN untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami SIKSA mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (QS. Al Anam : 44)
Allah SWT Berfirman artinya:
Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai KEMEWAHAN dan beri tangguhlah ( Ditunda ) mereka barang sebentar. Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan NERAKA yang menyala-nyala. ( QS. Al Muzammil : 11-12)
Terkadang didalam dakwah, karena seruan materialisme menyebar kemana-mana, seruan Ulama dan Saudara seiman seringkali dilihat dari kedudukan, nama dan kekayaan bukan isi seruannya, dan sebaliknya seorang muslim atau para penyeru Agama Allah SWT tidak jarang yang merasa rikuh menyampaikan bagian yang pahit didalam Al Qur'an dan Sunnah, bila dakwah mereka kepada para pembesar dan pemilik harta banyak, benarlah firman Allah SWT.

Allah SWT Berfirman artinya:
Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karena khawatir bahwa mereka akan mengatakan: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan KEKAYAAN atau datang bersama-sama dengan dia seorang malaikat?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu. ( QS. Huud : 12)
Ini dikuatkan dari pelajaran sejarah para Nabi-Nabi as, dimana tidak ada diantara mereka yang lebih kuat, lebih kaya, lebih terkenal dari pada raja-raja dan pembesar semisal Fir'aun, Pembesar Quraisy Abu Jahal, Abu Lahab, Raja Namrudz, waspada dengan tipuan dan bisikan syetan yang menyerang ilmu yang menuntun hidayah teramat dahsyat, karena sedikitnya mereka yang kritis dengan ilmu agama Allah SWT ini dan merasa benar karena kedudukannya.

Dalam Islam kesabaran dan ketaatan sangat terkait, bila kita memiliki harta kekayaan, kita disuruh taat bersedekah dan bersabar dengan mengeluarkan harta, terlebih mereka yang memberikan sedekah terbaik, begitupun dalam shalat kita disuruh sabar dari bisikan kemalasan, begitupula ibadah-ibadah lainnya yang ada didalam Al Quran dan Sunnah. Janganlah memilah dan memilih padahal ia surat dinas kita sebagai manusia menjadi khalifah dimuka bumi ini.

Imam Ahmad mengatakan, “Sabar disebutkan di dalam Al-Qur’an sebanyak lebih dari 70 ayat. Kaitan sabar dan iman seperti halnya kedudukan kepala dan jasad. Seseorang yang tidak sabar dalam melaksaknakan ketaatan, dalam menjauhi kemaksiatan serta ketika tertimpa musibah maka ia sudah kehilangan sebagian besar dari imannya.” (Kitab At-Tamhid: 391).

Allah SWT Berfirman artinya:
Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At Taubah : 24)
Allah SWT Berfirman artinya:
Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang HAK dan yang bathil. ( QS. At Thariq :13 )
Allah SWT Berfirman artinya:
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu SEMBUNYIKAN yang hak itu, sedang kamu mengetahui ( QS. Al Baqarah :42)
http://tausiahmuslim.blogspot.com

cara cek porsi haji

Ada yang belum mengetahui secara pasti tahun keberangkatan haji, padahal calon jamaah sudah mendaftar namun tidak tahu secara jelas kapan berangkat, berikut panduan cara mengetahuinya secara online:

1. Setelah mendaftar jamaah akan mendapat bukti setoran awal BPIH yang mencantumkan nomor porsi haji.

2. Kunjungi situs http://haji.kemenag.go.id/index.php/subMenu/569 ,


3. setelah itu masukan nomor porsi dan tanggal lahir seperti contoh di bawah ini

 4. kemudian tekan enter

KBIH AL-GHAZAALIE


Alamat : Jl. Yos Sudarso 115 Kranjingan Sumbersari Jember 
Telp : 0331-338331

  • Visi KBIH Al-Ghazaalie

Membimbing jama’ah calon haji agar dapat melaksanakan ibadah haji sesuai dengan manasik yang benar sehingga memperoleh haji yang mabrur
  • Misi KBIH Al-Ghazaalie
    1. Memberikan bimbingan kepada jamaah calon haji dalam rangka menjalankan manasik mulai dari tanah air sampai di tanah suci dan kembali ketanah air.
    2. Memberikan pelayanan dan kemudahan kepada para jamaah calon haji sehingga dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar.
    3. Sebagai mitra kerja Kementerian Agama dalam memberikan pelayanan dan bimbingan manasik haji kepada jama’ah calon haji.

Persyaratan Pendaftaran :


1. Mematuhi Dengan Ikhlas Ketentuan dan Arahan KBIH
2. Ikhlas berinfaq untuk KBIH Rp. 750.000,-
3. Ikhlas beramal untuk pondok ( Seikhlasnya )
4. Foto copy BPIH / PORSI  4 Lembar
5. Foto berwarna 3 X 4 = 4 Lembar ( foto hajian )