- Berniat untuk melaksanakan shalat Dhuha setiap 2 rakaat 1 salam. Seperti biasa bahwa niat itu tidak harus dilafazkan, karena niat sudah dianggap cukup meski hanya di dalam hati.
- Niat shalat dhuha: Usholli sunnatadh-dhuha rok’ataini lillahi ta’alaa
- Membaca surah al fatihah
- Membaca surah asy-syams (QS:91) pada rakaat pertama, atau cukup dengan membaca surah al kafirun (QS:109) jika tidak hafal surah asy-syams itu.
- Membaca surah adh-dhuha (QS:93) pada rakaat kedua, atau cukup dengan membaca surah al ikhlas (QS:112) jika tidak hafal surah adh-dhuha.
- Rukuk, iktidal, sujud, duduk dua sujud, tasyahud dan salam adalah sama sebagaimana tata cara pelaksanaan shalat fardhu.
Menutup shalat Dhuha dengan berdoa. berdoa adalah kebiasaan yang sangat baik dan dianjurkan sebagai tanda penghambaan kita kepada ALLAH SWT.
Adapun surah-surah yang dibaca itu tidak ada hadits yang mengaturnya melainkan sekedar ijtihad belaka, kecuali membaca surah al kafirun dan surah al ikhlas adalah sunnah Rasulullah saw, tetapi bukan untuk shalat Dhuha, melainkan shalat Fajar. Kita tidak dibatasi membaca surah yang manapun yang kita sukai, karena semua Al-Qur’an adalah kebaikan.
Doa pun tidak dibatasi, kita boleh berdoa apa saja asalkan bukan doa untuk keburukan. Doa yang terkenal dalam Mazhab Syafi’i.
Selain doa itu kita boleh membaca doa yang kita sukai. Namun karena ada
aturan mazhab, maka hendaklah kita jangan melupakan agar memulai doa
itu dengan menyebut nama ALLAH SWT, memuji syukur kepada-NYA dan kemudian bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Doa Setelah Shalat Dhuha
Doa Setelah Shalat Dhuha
- Allaahumma Innadh-Dhuhaa ‘Adhuhaa ‘UkaWal Bahaa ‘Abahaa ‘Uka
- Wal Jamaala Jamaaluka
- Wal Quwwata Quwwatuka
- Wal Qudrata Qudratuka
- Wal ‘Ishmata ‘Ishmatuka
- Allaahumma In Kaana Rizqii Fis-Samaa ‘I Fa Anzilhu
- Wa In Kaana Fil Ardi Fa Akhrijhu
- Wa In Kaana Mu’assaran Fa Yassirhu
- Wa In Kaana Haraaman Fathahhirhu
- Wa In Kaana Ba’iidan Fa Qarribhu
- Bihaqqi Dhuhaa ‘Ika, Wa Bahaa ‘Ika,
- Wa Jamaalika, Wa Quwwatika, Wa Qudratika
- Aatinii Maa ‘Ataita ‘Ibaadakash-Shaalihiin
Artinya:
- “Wahai ALLAH, bahwasanya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-MU
- dan kecantikan adalah kecantikan-MU
- dan keindahan adalah keindahan-MU
- dan kekuatan adalah kekuatan-MU
- dan kekuasaan adalah kekuasaan-MU
- dan perlindungan itu adalah perlindungan-MU.
- Wahai ALLAH, jikalau rejekiku masih diatas langit, maka turunkanlah
- Dan jikalau ada didalam bumi maka keluarkanlah
- dan jikalau sukar maka mudahkanlah
- dan jika haram maka sucikanlah
- dan jikalau masih jauh maka dekatkanlah
- dengan berkat waktu Dhuha, keagungan,
- keindahan, kekuatan dan kekuasaan-MU.
- Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambamu yang shaleh.